Menghilang & Misterius
“ Ah
gak mungkin Hel ? Masa di hutan sunyi senyap kayak gini ada orangnya ? Ngaco kau
Hel ?! “ tandas Fachry .
“
Sumpah Chry , aku gak berani bohong ! aku juga berani sumpah kok ! Kalo ada
orang lain selain kita di sini ! “ sanggah Rahel .
“ Alah
hebat banget ngelesnya ya , Hel . Jangan pake deh alasan ada hantu lah , ada
cewek lah di hutan , ya bilang aja kau mau ngecengi
kita kan sama kemesraan kalian berdua kan ?! “ sentak Vinna penuh kesinisan .
“ Eh
Vin , jaga omongan mu ! Kenapa sihkamu slalu sirik sama kita berdua ! Emangnya kita
berdua salah apa sih sama mu ! Apa sih yang kamu dendamin dari hubungan kita
berdua ! Kalo cemburu ya tinggal bilang aja . “ bentak Raka .
Vinna
terdiam mendengar kata – kata Raka begitu juga dengan Rachel .
“ Kamu
emang udah berubah Raka ... “ kata Vinna pelan tak sadar air mata nya menetes
dan pergi meninggalkan mereka .
“ Mau k’mana,
Vin ?! ” tanya Anna sambil menyusul Vinna .
“ Kamu
gak apa-apa kan Hel ? “ tanya Raka ,
“ Kamu
seharusnya jangan ngomong kayak gitu , Rak . Perasaan cewek itu halus . “ kata
Rahel .
“ Gak
apa-apa , Hel , nanti baikan sendiri . Aku juga bingung kenapa tuh si Vinna
ngomongnya sinis banget sama mu , Hel , sama kedekatan kita berdua . ”
Rahel
hanya menggeleng kepala nya sekali melihat sifat keras kepala pacarnya tersebut
.
“ Si Vinna
kenapa Rak ? “
“ Oh
biasa , kerjanya ngambek mulu , Gun . “ jawab Raka tersenyum kecil .
“ Oh
itu . “
Wajar
Agun bertanya seperti itu , karena dia barusan saja selesai mencuci piring
bekas makan siang mereka .
Senja
t’lah beralih malam. Di hamparan langit tinggi nan hitam terdapat rembulan dan
ribuan bintang bertebaran .
Terlihat
dua orang wanita sedang bercerita di atas batu karang yang tak terlalu besar .
“ Nggak
nyangka Ann , dia sebegitu gampangnya ngelupain dan memilih penggantiku ,
Rachel temen kita sendiri Ann . “ kata Vinna sambil menangis sesunggukkan .
“ Kamu
harus sabar Vin . Kutahu perempuan mana yang gak sakit hati , lihat mantan nya
dengan begitu gampangnya ngelupain kenanganyang sudah dilalui bersama dan udah
menggandeng yang lain . “ kata Anna sambil berusaha menenangkan hati kawan nya
yang sedang bersedih .
“ Tapi
yang kutahu , sahabatku gak pernah serapuh ini sama cowok , yang pasti kalo dia
emang udah tercipta hanya milikmuseorang , si Raka pasti bakal balik ke pelukanmu
kok , namanya jodoh kita gak pernah tau Vinn , itu cuma rahasia Tuhan dan para
staff-staffnya . “ Anna sambil meyakinkan dengan sedikit candaan .
“ Hmm ,
makasih ya Ann , kamu emang sahabat yang bisa ngertiin aku . “
“ Gini
donk baru namanya sobat, kamu itu sobatku yang paliiiing cantik . jangan sedih
Vinn entar luntur lagi cantiknya . “
“ Haha
bisa aja kau ,Ann... “ sambil menanggapi menanggapi candaan temannya yang
berusaha menghiburnya .
“ Hoamm
“ Anna menguap .
“ Gak
ngantuk Vin , anak-anak udah pada tidur , lagipula udah banyak nyamuk mau nyari
makan Vin ?! . “ ajak Anna
“ Kau
duluan , Ann . Aku blum ngantuk Ann , Aku masih pengen liat bintang – bintang
sama bulan di malam hari ini kayaknya beda dan indah banget , Ann . “ kata
Vinna
“ Yakin
Vinn ? “
“ Yakin
, sist ... “
“ Ya
udahlah , aku balek duluan ya Vinn , cepet-cepet nyusul , jangan kelamaan di luar . “
“ OK !
“
Merasa
t’lah diyakinkan dengan jawaban teman nya , Annasegera kembali ke tenda untuk
tidur bersama Rahel meskipun di hatinya terselip rasa khawatir terhadap
sahabatnya itu .
Sementara
itu , Vinna sedang asyik melihat gugusan bintang dilangit dan sinar bulan
purnama yang begitu cerah memancarkan seberkas sinar kepada diri nya ,
setidaknya ini bisa juga membuat hatinya tenang mengingat kejadian tadi siang
yang membuat dirinya harus meneteskan air mata .
Angin
laut berhembus begitu sejuk , mungkin sepoi-sepoi , membuat badan Vinna sedikit
merasa kedinginan , tapi hal ini masih membuatnya bertahan di sana karena dia
memakai jaket & shalf , bisa mengurangi rasa dingin yang menyergap tubuh
nya . Semakin lama dia bertahan semakin lama angin bertiup lebih kencang ,
Vinna yang menyadari keadaan alam sekitar menjadi tak bersahabat , Vinna segera
menyusul Anna menuju tenda perkemahan .
Sebelum
Vinna sampai ke tenda kemah , Vinna melihat perempuan yang dibicarakan Rachel
tadi siang ,persis sekali yang dikatakan Rachel . Merasa penasaran dengan perempuan tersebut sekaligus
membuktikan benar tidaknya perkataan Rachel , Vinna mengikuti langkah perempuan
itu .
“ Hei ,
tunggu ! “ kata Vinna .
Vinna
segera menyusul perempuan itu tidak lupa juga dia membawa obor Anna yang
ditinggalkan Anna untuknya .
“ Kamu
mau kemana ! Hey ! “ Vinna berjalan menyusul perempuan itu .
Tapi
Vinna merasakan suatu keanehan .Perempuan itu berjalan seperti berlari di atas angin
sehingga dia harus bergegas untuk mengejarnya .
“
Tunggu dulu , aku gak pernah lihat kamudi hutan ini . Apa kamu penduduk desa
sana ?! “ teriak Vinna tapi perempuan itu seperti tidak mendengarkan
perkataannya sambil terus berjalan .
“ Heh
kamu dengar nggak ! “ bentak Vinna .
Ternyata
kata-katanya membuat perempuan itu berhenti . Tapi hal yang paling mengejutkan adalah
bulu kuduknya berdiri ! Begitu juga rambut halus di tangannya semua nya berdiri
sesaat perempuan itu berhenti di depannya dengan punggung membelakanginya .
Keringat
dingin menetes dari dahi Vinna sangking banyaknya , karena dia tak bisa untuk
memalingkan kakinya untuk pergi darinya , sepertinya terkunci , sendi kakinya
bahkan tak dapat bergerak sedikit pun .
Akhirnya
perempuan itu membalikkan badannya ke belakang .
Bola
matanya seperti hampir mau keluar hanya bisa melotot , bibirnya pun kelu , tak
tahu apa kata yang bisa diungkapkan , melihat perempuan tersebut dengan wajah
pucat pasi seperti tak ada darah yang mengalir di wajahnya , tatapan kosong , dari
sudut bibirnya menetes darah kental berbau amis menyengat dengan dada yang
bolong dan membusuk serta pakaian putih kumal . Mungkin jika dia dapat berkata
dan menggerakkan badan nya dia hanya bisa berteriak kencang dan berlari-lari
kalang kabut menuju tenda perkemahan teman – teman nya .
Perempuan
itu perlahan mendekat , semakin mendekat , dan terus mendekat , hingga wajahnya
hampir mendekati wajah Vinna . Vinna terus berdoa dalam hatinya agar pengalaman
horor ini dapat berakhir , tapi sepertinya dia membuka mulutnya sedikit seperti
ingin mengatakan sesuatu . Ada keajaiban yang datang , dia dapat menggerakkan
badan & mulut nya keseluruhan , dia segera berlari secepat mungkin , pergi
menjauhi hantu perempuan yang menyeramkan tersebut , tak tahu kemana arahnya ,
karena obor yang dia bawa tadi telah ditinggalnya bersama hantu perempuan
tersebut . Yang ada dipikirannya adalah berlari secepat mungkin agar hantu
tersebut tidak mengejar nya & kembali ke tenda teman –temannya .
Mungkin
malang tak dapat ditolak , belum hilang rasa takut dan shock nya barusan akibat kejadian menyeramkan yang dialaminya ,
dari dalam gelapnya rimbunan pepohonan , sebuah tali tiba – tiba menjerat leher
Vinna . Vinna sekuat tenaga melepaskan tali tambang yang menjerat leher nya ,
semakin dia berusaha memberontak semakin tali itu erat mengikat leher nya dan
karena tali yang menjerat lehernya membuat nya tercekik dan kekurangan oksigen ,
akhirnya ia terjatuh dan memudahkan penculik itu untuk menyeret nya .
Sekilas
dia melihat , penculik itu memakai topeng dan menggunakan jaket kulit hitam
serta memakai celana jeans panjang hitam . Berusaha melawan , dia berpegangan
erat pada tanaman yang ada di sekitar nya , tapi sepertinya penculik itu juga semakin menyeretnya paksa dengan sekuat
tenaga . Usaha yang dilakukan nya sia – sia , Vinna semakin lemah sementara dia merasakan
sesak yang luar biasa , hanya satu usaha yang dilakukannya ; melepaskan jam
tangan yang melekat di tangan nya dan membuangnya berharap temannya bisa
menemukan dirinya dengan petunjuk yang dia berikan . Sisa oksigen yang tersisa
tak cukup untuk membuatnya bertahan , dengan keadaan mengenaskan dia tewas
dengan lidah menjulur dan liur menetes dan wajah mulai membiru karena kehabisan
oksigen , si penculik terus saja menyeret nya dan membawanya ke dalam kegelapan
hutan .
Senin
pagi , jeritan keras Anna menggema di tenda perkemahan .
“ VINNA
, KAU DI MANA , VIN ?” teriak Anna , Rachel juga ikut berteriak berharap ada
harapan untuk menemukan temannya tersebut .
Mendengar
suara teriakan Vinna membuat Satrio , Raka , Fachry , dan Agun terbangun dan
bertanya .
“ An , kau
k’napa sih? Emangnya si Vinna ke mana ? “ tanya Satrio .
“ Si
Vinna gak ada Sat , Vinna hilang ! “
seru Anna .
“ Hah !
Vinna hilang ?! Gimana bisa ?! “ kejut Raka .
“ Kalian
semua gak usah banyak tanya ! Bantuin aku mencari si Vinna ! Aku sudah panik
dari tadi ! Aku takut si Vinna kenapa - napa ! “ pekik Vinna sambil menangis .
Mendengar
perkataan Anna , tergeraklah hati mereka untuk mencari teman mereka yang hilang
. Mereka membagi arah pencarian : Agun & Satrio mencari ke sebelah Utara
hutan , Raka & Fachry mencari ke sebelah Selatan hutan , sedangkan Rahel
& Anna mencari ke bagian dalam hutan . Akhirnya mereka berpencar mencari
Vinna dengan arah yang telah ditentukan . Segala usaha telah mereka kerahkan
mulai dari teriakan sampai menyusuri daerah hutan tapi tidak sampai keseluruhan
karena mereka lelah dan lapar karena belum sarapan . Tidak begitu dengan Rahel
& Anna mereka terus mencari Vinna walaupun lelah dan lapar juga menyerang
tubuh mereka .
“ Vin !Kau
di mana , Vin ?! “ teriak Anna .
“ Vin !Kamu
di mana ?! “ teriak Rachel juga .
Rahel melihat
Anna dengan kondisi panik dan wajah telah dibasahi oleh air mata dalam mencari
Vinna , timbul dalam hati Rachel untuk menenangkan Anna .
“ An, tenang
. Kuyakin si Vinna gak apa – apa & pasti bisa ditemukan kok .”
“
Tenang ?! Kau bilang tenang ! Kalau gak gara – gara kalian berdua , diagak akan
begini , Hel ! “ bentak Anna .
Dia
hanya bisa membisu dan menunduk mendengar perkataan temannya yang telah
terbakar emosi .
“ Vin !Kamu
di mana , Vin! Elo di manaaaaa !!!! “ jerit Anna sejadi-jadinya dan menangis
kuat mengingat seperti nya tak ada jejak maupun petunjuk di mana keberadaan
Vinna .
Melihat
keadaan Anna seperti itu membuat Rahel juga menangis karena dia sendiri tak tahu
harus melakukan apa lagi ditambah dengan keberadaan Vinna yang tak tau ke mana
rimbanya . Di tengah kesedihan yang mendera mereka , Rahel tak sengaja
menginjak sesuatu . Dia mencari sesuatu yang diinjaknya , ternyata dia melihat
sebuah jam tangan .
“ Jam
tangan ??! ini kan jam tangannya ...??? “
“ An ! Aku
menemukan jam tangan Vinna ! “
Sambil
menunjukkan pada Anna dan Anna mendatangi Rachel untuk memastikan yang
dikatakan Rachel . Ya , ternyata memang betul itu adalah jam tangan Vinna .
“ Ya
Tuhan terimakasih !Kau sudah memberikan petunjuk ! “
“ Sekarang
kita balik ke kemah siapa tau cowok-cowok udah pada balik ke kemah dan ngasi
tau mereka , siapa tau dengan petunjuk ini , kita bisa temukan di mana Vinna .
Yok cabut ! “ ajak Rahel .
Akhirnya
mereka pergi dan meninggalkan tempat tersebut .
“ Hey
teman – teman , aku sama Rachel menemukan sesuatu di dalam hutan barusan ! ”
ungkap Rahel .
“ Hah ?
Sesuatu apaan ?! “
“ Jam
Tangan Vinna ! “
Akhirnya
mereka sampai juga ke tenda perkemahan nya , mereka melihat-lihat jam tangan
yang dibawa oleh Rahel & Anna dan memastikannya .
“ Ya
betul banget Hel , ini jam tangan nya Vinna . Tapi kenapa jam tangan nya bisa
ada di dalam hutan ? “ tanya Raka .
“ Ya
mana aku tau Rak . aku nggak berani nebak yang enggak-enggak . “ jawab Anna
“ Ya sudah
kalau begitu kita cari bersama-sama ke dalam hutan , karena kita udah dapat
satu petunjuk buat nemuin Vinna . “ ajak Raka
Sekarang
semua pergi menuju ke dalam hutan , mereka mencari dengan jeli setiap tanda
atau petunjuk yang bisa menunjukkan di mana keberadaan Vinna .
“: Heh
semua coba liat ini .”
“ Ada
apa Fach ? “
“ Coba lu lihat tanaman ini . Ini tercabut
sampai ke akarnya . “ Rahel menunjuk sebuah rumput liar .
Tanaman
tersebut memiliki keganjilan di mana tanaman itu tercabut seperti yang dicabut
paksa oleh seseorang dan daun-daun yang ada di sekitarnya menunjukkan bahwa ada
orang yang dibawa dengan cara diseret kelihatan dari daun – daun yang membentuk
seretan yang mengarah ke bagian hutan yang lebih dalam .
“ Nih
lihat . Ada bekas seretan . Kayaknya ada orang yang diseret ke dalam hutan
&berharap orang itu bukan Vinna . “
“ Aku juga
harap kayak gitu . “
Mereka
mengikuti bekas seretan tersebut , terus mengikuti , dan mengikutinya . Begitu
jauh sampai mereka bertemu ...
“ Hei
apa yang kalian lakukan di sini ?! “ tanya seseorang yang mengejutkan mereka
dari depan .
“ Aaaa
!!!! “ mereka serempak berteriak karena terkejut ada sesorang yang tiba – tiba
datang di hadapan mereka .
“ Oh
kalian ternyata . Kita jumpa lagi ya . “ kata orang tersebut
“ Wah
orang bapak kok bisa ada di sini ? “ tanya Raka
“ Haha
maaf ya kalo bapak mengejutkan kalian semua . Ngomong – ngomong kalian sedang
mencari apa ? “
“ Eitss
, tunggu dulu . kayaknya aku kenal orang ini deh ?! “ kata Satrio sambil
mengingat ingat orang yang dulu pernah dia temui .
“ Iya
Sat . Kita emang sudah pernah ketemu ama bapak ini . Bapak ini yang udah pernah
ngasi tahu jalan ke penginapan itu , lo . “ kita Fachry .
“ Owh
iya ya . Aku ingat kok . “ sambil menegaskan yang dia katakan .
“ Hmm “
Fachry berdeham .
“ Gini
pak , mulai dari tadi malam teman kami hilang , kami udah cari ke mana – mana
sampe sekarang belum ada tanda – tanda mau ketemu . “
“ Ya
pak , tapi kami udah dapat satu petunjuk : jam tangan teman kami , Vinna.” kata
Raka .
“ Hmmm
, begitu ya . Jadi teman kalian hilang selama satu malam . “ kata Bapak
tersebut .
“ Ya begitulah
. “ Raka mengiyakan .
“ Saya
hanya bisa mengingatkan bahwa di pulau ini ada hantu perempuan yang
bergentayangan ganas dan berbahaya . Dia suka membawa orang ke dalam hutan dan
saat mereka tersesat , hantu itu akan memangsa kalian. “ kata bapak tersebut
sambil memberitahu mereka tentang hantu yang bergentayangan di pulau itu .
“ Oh
begitu ya pak . Kalau begitu kami akan selalu waspada dan berhati – hati
terhadap keberadaan hantu tersebut . Terimakasih ya pak buat informasi nya . “
kata Raka . Ia mendengarkan penjelasan Armand dengan antusias
“ Ya
sama-sama dek . Tapi janganlah panggil saya bapak . Panggil aja abang , umur
saya masih 24 tahun . kan masi seumuran juga kayak kalian . “ candanya.
“ Haha
enggak lah bang udah lumayan jauh . Umur kami rata-rata 20 -22 tahun . Tapi
kalo boleh tahu nama abang siapa ? “ canda Raka .
“ Nama saya Armand . Rumah abang nggak jauh kok
dari pulau ini . Lihat aja rumah atap rumbia berdinding anyaman bambu .
Sederhana sekali . tutur Armand sambil menyunggingkan senyum kecil .
“ Nah
bang perkenalkan teman – teman saya : yang pertama Satrio , kedua Fachry ,
ketiga Agun , yang cewek nya : pertama Rahel , kedua Anna . “ sambil berjabatan
tangan , mengenalkan nama mereka satu per satu .
“ Dan
nama saya Raka .” sambil berjabat tangan juga .
“ Jadi
nama teman kalian yang hilang itu siapa tadi ? “ tanya bang Arman .
“ Nama
nya Vinna , bang . “
“ Kalau
begitu saya akan mencoba mencari teman kalian yang hilang tersebut . Kita
berdoa saja kalau teman kalian masih temukan dengan selamat . “
“
Terima kasih juga bang ,sudah mau membantu kami mencari teman kami yang hilang
, kami harap juga tidak terjadi apa – apa dengan teman kami , kalau begitu kami
semua harus kembali ke perkemahan kami , sekali lagi terimakasih ya bang , kami
pergi dulu .” sambil beranjak dari tempat tersebut.
“ Ya
sama – sama juga dek . Hati – hati ! “ seru bang Arman .
Mereka
telah beranjak pergi dari tempat tersebut dan melanjutkan perjalanan ke tenda
perkemahan mereka . Tapi ada satu hal yang ganjil ; Agun . Agun seperti tidak
menyukai tingkah laku abang Arman . Teman - temannya , juga memahami sifat Agun
yang dingin , dan tidak gampang berteman , hanya bisa memakluminya , tapi bagi
mereka Agun adalah teman yang sangat penting bagi mereka .
“ Heh ,
Gun , knapa sih mukamu tadi , liat bang Arman kayaknya kau itu gak senang sama
bang Armand , ya ? “ tanya Satrio .
“ Ya .
Gua curiga sama itu orang . “ ujar Agundingin .
“
Curiga kenapa ? Bawaanmu curiga aja sama orang . “ tanya Fachry .
“
Sikapnya seolah ingin akrab sama kita , mencurigakan banget , Chry . Perasaan
mulai enggak enak semenjak dia datang . “ ujar Agun matanya menatap lurus
kemudian memalingkan kepalanya .
“ Ya
elah , Gun . Saat ini kita lagi butuh bantuan orang buat menemukan si Vinna .
Dan kita beruntung , bang Armand datang di momen yang tepat . Kamu jangan
sesuka hatimu memvonis orang lain . Pantaslah orang lain tak ada yang care samamu . “ Fachry mencoba
menyanggah pendapat Agun yang seolah – olah mencurigai Armand tanpa ada bukti
jelas .
“ Ya sudah
sukamu lah , Chry . Terserah ! “ Agun membentak .
“ Sudah
– sudah ! Nggak usah pada berantem . Sudah pusing gimana caranya menemukan
Vinna , kalian malah ribut . Bukannya malah ngasih ide lagi . “ hardik Raka.
Fachry
dan Agun terdiam . Mereka tak ada berbicara sepatah kata pun . Hanya suara
jangkrik pohon mengiringi perjalanan mereka menuju tenda perkemahan .
Akhirnya
mereka sampai juga di tenda perkemahan . Mereka sudah menyiapkan makan siang
dan mulai menyantapnya dengan lahap . Di sisi lain , Agun sedang bergegas
mempersiapkan sesuatu , entah apa yang akan dilakukannya kali ini .
“ Rak ,
aku mau cari kayu dulu ke hutan . “ kata Agun .
“ Ok ,
Gun . jangan kelamaan lo .”
“ Ya .
”
Agun
membawa botol minuman dan sebuah pisau untuk berjaga – jaga . Akhirnya dia
pergi sendiri menelusuri hutan sambil berusaha mencari kawannya yang hilang . Dia
menulusuri setiap jalan yang telah mereka lalui tadi dan berusaha mencari rumah
yang telah abang Arman tunjukkan kepada mereka . Lumayan jauh , tapi Agun tetap
gigih meneruskan perjalanannya , hingga dia menemukan
“
Sebuah rumah ? “
“ Tapi
ini rumah siapa ? Apa ini rumah yang dibilang abang itu . Tidak sesuai yang
dikatakan nya . Tapi ini ... sungguh tidak mungkin . “ Agun membatin .
Untuk
mengusir rasa penasaran nya , Agun masuk ke rumah tersebut . Pintunya tidak
terkunci . Dia melihat tidak ada barang mewah di sana kecuali hanya sebuah
bingkai foto dan dan sebuah lilin yang diletakkan di piring kecil . Sebuah
bingkai foto yang tergeletak di sebuah meja menarik perhatiannya .
“
Bingkai foto ? “ Agun mengambilnya dan dipandangnya lekat – lekat .
“ Foto
siapa ini ? Orang yang ada di foto ini mirip seperti Rachel walau tak
sepenuhnya . “
Sambil
meletakkan kembali bingkai foto tersebut di tempat semula dan melihat sesuatu
lagi
“ Apa
ini ? Terkunci ? . ” Agun berlutut sambil memandang sebuah pintu yang terkunci
lebih tepatnya sebuah bunker .
“ Ya
memang terkunci . “
“ Apa
ada kunci yang diletakkan di sini ? “
Agun
sepertinya tidak menemukan kunci untuk membuka gemboknya , terpaksa dia
mengambil pisau kecil yang ada di saku nya . Agun mencongkel – congkel gembok
itu dengan sangat hati – hati , ia bahkan tidak tahu kalau ada seseorang yang
sedang berjalan ke arahnya .
“ BUUKKKK
!!! “ sebuah tumbukkan mendarat di pipi Agun dan membuat nya sedikit terdorong .
“ Isshh
, siapa lo ! Berani – berani nya ! “ sentak Agun sambil mengelus pipinya .
Sepertinya
orang misterius itu beraksi lagi , tapi kelihatannya dia tidak menghiraukan apa
yang dikatakan oleh Agun dan malah mempersiapkan ancang – ancang untuk memukul Agun
.
Pukulan
demi pukulan terus dilancarkan , tapi selalu saja Agun berhasil menepis pukulan
yang diberikan oleh pria itu dengan sigap . Melihat lawannya yang sedikit
lengah , dirinya mengambil celah untuk melancarkan pukulannya .
“ PUKK
!!! “ pukulan Agun mengenai perut dan juga Agun memukul pipinya , dia jatuh dan
mengerang kesakitan dan saat itulah Agun mencoba membuka gembok itu dengan tergesa
- gesa , gemboknya sudah terbuka ...
“ BRUKK
! “ sebuah benda keras mengenai di tengkuk Agun dan dia tergeletak pingsan .
“ Kau terlalu
gegabah, nak ... “ kata orang itu sambil membawa Agun ke dalam bunker tersebut
.
Di tenda , Raka mondar – mandir seperti orang yang
menunggu persalinan , tapi ini lain . Raut wajah cemas tersirat di balik wajah
bulatnya sambil melipat tangannya .
“Wah ke
mana lagi itu anak ? Udah mau sore gini kok gak nampak ? “ kata Raka yang dalam
hatinya terselip kekhawatiran dengan keadaan sahabatnya .
“ Tenang
aja Rak , entar juga balik. “ Satrio
menyela .
“ Hmm ,
semoga saja . “ Raka sambil menganggukkan kepalanya tapi perkataan Satrio tidak
bisa menenangkan pikirannya yang sedang gundah .
bersambung
bersambung