Wednesday, 16 March 2016

Rasa



Kuseka linangan air mata membasahi pipimu
Kau menangis lagi, Dinda
Apa gerangan yang membuatmu seperti ini?
Apakah kenyataan hidup atau kepahitan cinta telah menggores lembutnya hatimu?
Apakah dia lelaki yang kaucintai meninggalkanmu tanpa membisikkan pesan perpisahan?
            Jangan sedih
            Aku selalu di sampingmu
            Aku selalu menemanimu
            Menghadapi dunia kejam tanpa memperdulikan insan menangis terluka
Aku selalu memelukmu
Tanganku kokoh melindungimu penuh kasih
            Tak apa aku tak bisa memilikimu
            Tak apa aku tak merasakan hangatnya cinta dan sayangmu
            Tak apa walau hatiku menangis darah karena cintanya tak terbalas
Aku tetap kuat
Aku selalu tersenyum
Akan kutanggung bilur kepedihan
Meski aku terluka parah
            Berkorban rasa
            Membunuh rasa

No comments:

Post a Comment