Kuseka
linangan air mata membasahi pipimu
Kau
menangis lagi, Dinda
Apa
gerangan yang membuatmu seperti ini?
Apakah
kenyataan hidup atau kepahitan cinta telah menggores lembutnya hatimu?
Apakah
dia lelaki yang kaucintai meninggalkanmu tanpa membisikkan pesan perpisahan?
Jangan sedih
Aku selalu di sampingmu
Aku selalu menemanimu
Menghadapi dunia kejam tanpa
memperdulikan insan menangis terluka
Aku
selalu memelukmu
Tanganku
kokoh melindungimu penuh kasih
Tak apa aku tak bisa memilikimu
Tak apa aku tak merasakan hangatnya
cinta dan sayangmu
Tak apa walau hatiku menangis
darah karena cintanya tak terbalas
Aku
tetap kuat
Aku
selalu tersenyum
Akan
kutanggung bilur kepedihan
Meski
aku terluka parah
Berkorban rasa
Membunuh rasa
No comments:
Post a Comment