Saturday, 2 July 2016

Cinta dan Nafsu


Hari ini aku bisa merasakan kosongnya hatiku
Entah mengapa diriku bagai hilang separuh
Aku tak bisa membedakan antara gairah dan mati
Aku serasa tak berguna
Aku serasa tak ada harganya
          Mencoba mencari arti keberadaanku
          Dari dua sisi teman yang kontras
Aku tak terlalu menyukai hal-hal biru
Bukan berarti kutak normal
Batas kenormalan ditentukan individu
Mereka bisa menetapkan batasan itu
Meskipun batasan yang mereka pahami tak tentu benar
Adalah hal normal
Jika seorang pria mendambakan tubuh molek seorang wanita
Beberapa pria sampai meneteskan air liur
Jika membayangkan hal itu
Ada pria bersiul dan tertawa sinis jika membahas hal itu
Mungkin akulah pria itu
          Aku hanya berfantasi sesaat
          Hanya kagum lalu menghilang
          Tak permanen di pikiranku
Jika menjalin cinta sebatas kemolekan tubuh
Bukankah lebih baik kau bercinta dengan lonte?
Mereka menawarkan nafsu kemolekan tubuh
Tapi cinta yang kaudapatkan hanya sebatas nafsu
Bukan sejati
Dia hanya menawarkan rupawan wajah
Tak tentu hatinya menawarkan cinta sejati
Bisa saja wajah termakan usia namun cinta sejati permanen
          Aku juga bertanya pada diriku
          Apa cinta betul adanya
          Jika benar apa yang bisa dia tunjukkan?
          Kesetiaan
          Penghargaan
          Atau teman sampai tua
          Coba kau jawab cintaku
          Jangan biarkan kutenggelam dalam tanda tanya
          Berikan jawabmu atas tanyaku
          Cinta dan nafsu
          Apa kalian berbeda?


No comments:

Post a Comment