Hari
ini aku bisa merasakan kosongnya hatiku
Entah
mengapa diriku bagai hilang separuh
Aku
tak bisa membedakan antara gairah dan mati
Aku
serasa tak berguna
Aku
serasa tak ada harganya
Mencoba mencari arti keberadaanku
Dari dua sisi teman yang kontras
Aku
tak terlalu menyukai hal-hal biru
Bukan
berarti kutak normal
Batas
kenormalan ditentukan individu
Mereka
bisa menetapkan batasan itu
Meskipun
batasan yang mereka pahami tak tentu benar
Adalah
hal normal
Jika
seorang pria mendambakan tubuh molek seorang wanita
Beberapa
pria sampai meneteskan air liur
Jika
membayangkan hal itu
Ada
pria bersiul dan tertawa sinis jika membahas hal itu
Mungkin
akulah pria itu
Aku hanya berfantasi sesaat
Hanya kagum lalu menghilang
Tak permanen di pikiranku
Jika
menjalin cinta sebatas kemolekan tubuh
Bukankah
lebih baik kau bercinta dengan lonte?
Mereka
menawarkan nafsu kemolekan tubuh
Tapi
cinta yang kaudapatkan hanya sebatas nafsu
Bukan
sejati
Dia
hanya menawarkan rupawan wajah
Tak
tentu hatinya menawarkan cinta sejati
Bisa
saja wajah termakan usia namun cinta sejati permanen
Aku juga bertanya pada diriku
Jika benar apa yang bisa dia
tunjukkan?
Kesetiaan
Penghargaan
Atau teman sampai tua
Coba kau jawab cintaku
Jangan biarkan kutenggelam dalam tanda
tanya
Berikan jawabmu atas tanyaku
Cinta dan nafsu
Apa kalian berbeda?
No comments:
Post a Comment