Malam
menerangi kegelapan dengan bulan purnama penghias semesta
Bintang
yang kaukirimkan t’lah kuterima dan kusimpan
Hamparan
awan hitam di angkasa sana
Ingin
kuterbang ke sana
Memetik
satu bintang yang kujadikan impian
dan
kuberikan padamu
untuk
kaujadikan kenangan
Walau
kaubuang bintang harapan ke dalam lubang hitam portal waktu
Aku berada di antara sejarah dan
misteri
Sejarah membawaku kepadamu dan misteri yang masih bertanya
apakah kau sudah memiliki
Hai permaisuriku, kapan kau menjadi
milikku
Pesonamu membuatku gila
Tawa tulusmu membawa ilusi jiwa
Tutur lembutmu membutakan akal sehat
Aku memberikan bintang harapan
padamu
Kau menginginkan pangeran hati
Yang sama sempurna sepertimu
Aku
tahu aku bukan bintang harapanmu
Bukan
pula pangeran kesempurnaanmu
Sehingga
kau tak menghiraukanku
Tapi
bagaimana aku bisa melupakanmu?
Aku
tak tahu itu perasaan, egoku, ataukah nafsu
Ajari
aku mungkin kamu yang tahu obatnya
Obat
untuk melupakanmu
Namun, bisakah aku? Sudikah kamu?
Pertanyaan yang mungkin tak pernah
ingin terpikirkan
Kenapa lelaki ini mengemis cintaku?
Ludahi aku, patahkan cintaku
terlebih patahkan saja tulang rusukku
Agar Tuhan tahu apa kamu jodohku
atau takdir yang harus kulepaskan
Kekuatan
Mahakuasa yang kuinginkan agar kulepas dari belenggu ini
Cinta
mati, cinta sejati, cinta romantik
Pintaku hanya satu
Kuingin membelai wajahmu
Menjamahmu penuh kasih
Mencium keningmu penuh ketulusan
Sebelum waktu, kemayaan, dan
kenyataan memperlihatkan bahwa
Dia pantas bersamamu...
No comments:
Post a Comment