Sunday, 8 November 2015

Lupa



Kamu adalah kenangan
            Kenangan manis tak semudah kulupakan
            Banyak hal ingin wujudkan bersamamu
            Tapi kamu tak memilihku
            Cinta, ya, aku seorang manusia
            Manusia yang ingin mencintaimu sepenuh hati, setulus jiwa dan segenap pikiranku
Aku ingin melupakanmu perlahan-lahan
Aku ingin mengambil satu langkah berat
Hidupku tanpa cintamu tapi apakah hidupmu tanpa cintamu?
Apakah aku ada di hatimu? Adakah tempat, ruang di hatimu?
Apakah seluruh tempat, seluruh ruang sudah kau isi untuknya?
Adakah kau beri tempat dan ruang untukku sepersen saja
            Aku sedih bila mengenang kenangan tentangmu walau itu tak berarti untukmu
            Aku rapuh bila kau bicara tentangnya walau tak sengaja kudengar darimu atau dari temanmu
            Aku sakit bila memandangmu, melihat senyum manismu walau kutahu senyum itu bukanlah untukku
            Aku menangis bila terkenang semua yang kulakukan padamu
            walau kutahu aku rela terluka untuk masa lalu
            pengorbanan tak memandang seberapa besar yang akan kautuntut padanya
            janganlah kau tuntut, cukup Tuhan saja yang akan menuntutnya
            Aku hancur bila permintaanku menyentuhmu
            menjamah wajah ayumu penuh kasih sayang tak terwujud sesuai keinginan dan harapanku
            aku hanya bisa mencobanya walau dihalangi dinding kaca dunia maya
Aku masih bisa sedikit bersyukur
Dia sudah mendapatkan apa yang diinginkan cita-citanya
Aku hanya bisa memandang dari kejauhan
terus menjauh dan dia melupakanku
aku pun akan melupakannya walau terasa sepersen dalam diriku
Aku memang sedikit gila tapi itu tak menjadi masalah untukku
            Perlahan-lahan dia akan lupa dan aku pun akan lupa
            Biarkan, membiarkanku tenggelam dalam lautan kesepian, kesendirian
            Tersesat dalam gurun kehampaan, ruang kesunyian, buta dalam kegelapan pekat
            Sampai datang seorang wanita memberi tangannya menyelamatkanku
            Menunjukkan jalan penuh kebahagian, penuh cahaya dan sukacita abadi
Tuhan, masih bisakah cinta tumbuh di hati yang dipenuhi lubang-lubang dalam untuk wanita seperti itu
Apakah masih ada cinta seorang wanita tulus apa adanya menerima diriku yang sangat sederhana
Jauh lebih indah dan nyata dibandingkan dunia mimpi nanti, Tuhan...
            Aku masih mencari di manakah jawabannya
            Tapi aku masih menunggumu datang itupun jika kau datang kembali
            Lihatlah aku masih di hatimu
            Kelak jika kau tak datang lagi
             kamu akan melihatku bersama dengan wanita yang membawaku sebuah bahagia

No comments:

Post a Comment