Pedang Berdarah
Hari
sudah semakin gelap . Matahari terbenam di ufuk timur .Burung – burung camar
sudah pulang ke sangkar mereka masing – masing tapi Agun tak juga menampakkan
dirinya sampai detik ini .
“ Wah ,
gawat ni anak , udah mau gelap tapi batang hidungnya pun gak ada keliatan ,
jangan – jangan ... “
Raka
pergi ke tenda dengan rasa panik . Ia melihat teman – temannya saling melempar
gurauan di antar api unggun .
“ Woy ,
lagi ngapain kalian semua ? Ayo bantuin aku nyari si Agun , perasaanku udah gak
enak ini ... “kata Raka yang terlihat cemas .
“ Jadi
yang menjaga tenda siapa ? “ sahut Anna .
“ Ya
udah , kau, Rahel sama Satrio jagain tenda , Gue sama Fachry nyari si Agun ,
bisa kan ? “
“ Ya
bisa , asal ada cewek aja ,aku mau kok , Rak . “ kata Satrio tertawa sambil
bermain mata dengan Anna .
“ Eh
dasar mesum . “ ketus Anna .
“ Chry
, kau mau kan nemenin aku nyari Agun ke hutan ? “
“ Ok lah
Rak , demi sahabat – sahabatku , apa sih yang gak bisa buat kalian . “ jawab
Fachry .
“ Ok
kita cabut . Oh ya , aku bawa senter , kau bawa obor . “ Raka sambil
menyerahkan obornya pada Fachry .
“ Kami
pergi ya teman – teman ! “ kata Fachry .
“Yooo “
Di
perjalanan , mereka berdua tidak membuka percakapan , baik dari Fachry maupun dari Raka . Mereka masih
berkonsentrasi mencari Agun . Raka menyinari sekelilingnya dengan senter yang
ada di tangannya begitupula dengan Fachry . Fachry begitu penasaran ke mana
Agun pergi , mencoba bertanya pada Raka .
“Ngomong
– ngomong , tadi si Agun mau pergi ke mana , Rak ? “ tanya Fachry .
“ Tadi
dia pamit pergi ke dalam hutan , katanya mau cari kayu bakar . “ jawab Raka .
“ Dia
gak ngasih tahu samamu berapa lama dia di hutan ? “
“
Sebenarnya aku mau nanya itu , Chry , tapi dia nya udah keburu pergi . “
“ Hmm itu
anak susah banget sih memahami isi hatinya . “
“ Ya
udah kita fokus buat mencarisi Agun sekaligus si Vinna . “ kata Raka
“ Fokus
sih fokus , lihat udah mulai gelap, suasana angker nya hutan ini kerasa banget
Rak . “
Ketika
mereka sedang serius dalam perbincangan , sesosok bayangan putih mengikuti
mereka
“ Rak ,
kau ngerasain gak ada yang ngikutin kita dari belakang ? “
“ Ah
kau , coba cek dulu “ Raka sambil menengok ke belakang .
“ Ah
gak ada kok Chry ,mungkin cuma perasaanmu doang kali . “ Raka berusaha
memastikan .
“ Apa
mungkin ya ? Ah iya kali . “ sambil melanjutkan perjalanan
Dan
setelah beberapa menit mereka berjalan , sesosok bayangan putih itu kembali
mengikuti mereka .
“ Ckkk
, perasaanku udah gak enak banget Rak , kayaknya tuh ada yang ngikutin kita
terus dari tadi . “
“ Ah
ngaco kau , Chry , mana mungkin ada yang ngikutin kita ?Kau itu cowok atau
cewek sih , penakut banget ?! “
“
Bukannya begitu Rak , coba liat bulu tanganku berdiri semua . “ sambil
menunjukkan bulu tangan nya yang berdiri .
Tanpa
mereka sadari bayangan putih itu sudah ada di belakang mereka dan sosok
tersebut menyentuh leher Raka .
“ Ssstt
, tanganmu dingin banget Chry , habis megang apaan sih ? “
“
Megang ? Megang apaan ?! “
“
Tanganmu megang leherku ?! “
“
Megang lehermu apaan ?!Aku gak ngerti maksud mu ?! Dari tadi tangan ku gak
nyentuhmu sama sekali , sumpah deh . “
Sosok tersebut
kembali menjahili Fachry dengan mengusap lehernya .
“
Ssssttt , iiiii . dingin Rak , dingin . “ sambil menggerak – gerakkan leher nya
.
“ K’napa
Rak ? Kok kayak orang kegelian gitu ? “
“
Entahlah , kayak ada orang lagi ngusap leherku juga , Chry . “
“ Wah ,
ini mulai gak bener nih Rak , jangan – jangan ... “
“ Ah
ini nih , hobbymu kebanyakan nonton film horor , jadi parno sendiri kan ? “
“ Kamu
ini susah sekali diberitahu , rak . Nih , aku mau membuktikan kalau di belakang
kita pasti ada sesuatu ... “ Fachry menoleh perlahan ke belakang .
“ Ada
....
“ Ada
apa , Chry ? “ tanya Raka .
Fachry
tak sanggup memberi tau apa yang terjadi kepada Raka .
“ Ada
apa ?! “sangking kesalnya , Raka pun menoleh ke belakang .
Keduanya
diam mematung seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat .
Sosok
tersebut sudah ada di depan mata mereka . Sosok perempuan berpakaian putih
kumal berambut panjang . Rambutnya itu menutupi bola matanya yang putih
menyorot tajam ke arah mereka .
“
SETANNNNN !!!!!!!! “
Mereka
berlari pontang – panting tanpa arah saking takutnya .
Akhirnya
mereka sampai ke tenda dengan napas ngos
– ngosan dan keringat bercucuran di dahi mereka begitu banyaknya .
“ Eh
... eh kalian semua kenapa , kayak abis kejar setan? “ tanya Satrio .
“ Hah
... Hhhaaahhh .... a...a...ada setan , Sat . “ napas tersengal .
“ HAH !
ADA SETAN ! DI MANA ?! “ mereka bertiga sontak terkejut .
“
Mendingan kalian semua masuk ke dalam tenda ! tutup rapat – rapat ! jangan
sampai hantu itu masuk ke tenda . Ngerti ?! “
Akhirnya
mereka semua masuk ke tenda , mentup rapat – rapat pintu tenda masing – masing
. Mereka pura – pura tidur , menutupi seluruh tubuh mereka dengan selimut tebal
, pikiran mereka diliputi rasa ketakutan sepanjang malam manakala hantu
tersebut datang .
Mentari
pagi sudah menerangi di tenda mereka , tapi satupun dari mereka tak ada yang
mau keluar .
“ Eh
Sat , coba cek kondisi di luar tuh hantu udah pergi blum ? “ suruh Fachry .
“ Yah kau
Chry , tahunya cuma nyuruh orang aja . Kalo berani cek sana. “
“ Jangankan
kau , aku aja gak berani , makanya aku nyuruh kau ... “
“ Ah
udah – udah , ribut kalian semua . Ya udah aku aja yang ngecek di luar . “
Perlahan
– lahan tapi pasti Raka membuka resleting tenda dengan hati- hati dan pintu
tenda itu terbuka dan perlahan juga kepala Raka muncul keluar dan akhirnya badannya
keluar dari tenda .
Pelan –
pelan Raka melangkah dari tenda dan dirinya dikejutkan oleh seseorang muncul dari samping tenda .
“ Ah abang
ini , ngagetin aja ! “ kata Raka sambil mengelus dada .
“ Kamu
ini kenapa sih , ketakutan begitu . Mana teman kamu yang lain ? “ tanya abang
Armand .
“ Lagi
di tenda semua , Bang . Takut itu hantu datang ke tenda kemah . “
“ Hantu
? Hantu perempuan itu datang ke tenda ? “
“ Sebenarnya
gak datang ke tenda cuma kami berdua yang berjumpa sama hantu itu . “
Satrio mengintip
dari balik resleting tenda untuk mengetahui apa yang terjadi di luar . Melihat
suasana mulai kondusif , Satrio mulai keluar dari dalam tenda , dikuti oleh
teman – teman yang lain .
“
Kalian jumpa di mana ? “
“ Di
hutan , waktu kami nyari kawan kami yang hilang . “
“
Hilang ? hilang kenapa ? “
“ Ya
bang , Agun , teman kami . Udah dari semalam gak pulang – pulang ke tenda . Dia
pamit katanya mau ngambil kayu . Kami sudah cari sampai kami harus jumpa hantu
, dia hilang kayak di telan bumi . “
“ Hmmm
... Abang sebenarnya sulit mengatakan hal ini tapi kalian .... harus cepat meninggalkan
pulau ini .... “ perkataannya mendatar .
“
Meninggalkan pulau ini ...?! “ begitu juga dengan Raka yang seolah tak percaya
dengan apa yang dikatakan oleh bang Armand .
“ Eh ,
bang , jangan keenakan ceplos donk , kawan kami udah dua hilang di pulau inidan
sedikitpun kami gak dapat petunjuk yang berarti tentang keberadaan mereka . Kami
harus menemukan mereka , hidup atau mati ! “tegas Fachry yang juga mendengar
perkataan bang Armand .
Bang
Armand pun terdiam mendengar perkataan Fachry begitu pula dengan Raka dan teman
– teman nya .
“ ...
Maaf jika kata – kata abang terlalu spontan untuk kalian jadi suatu keputusan ,
tapi ini juga merupakan hal yang penting mengingat hantu itu merupakan hantu ganas
, tak mudah kalian menghadapinya , lagipula sama saja nyawa kalian akan
terbunuh sia – sia di pulau ini ... “
“ Ya
memang itu konsekuensinya , aku juga setuju yang Fachry bilang . Kita akan cari
mereka sampai ketemu , bukannya begitu , kawan - kawan ? “
Semua
mengangguk pertanda setuju dengan apa yang dikatakan Satrio .
“ Hmm
ya sudahlah , kalau ada hal yang mendesak segera hubungi abang , aku mau pergi
dulu ada urusan mendadak . “ Armand mengangkat tangan .
“ Ok
... “ jawab Raka .
“ Ya
sudah , kita beres – beres tenda dulu , Anna sama Fachry cari kayu bakar sama
sumber air , biar aku , Satrio sama Rachel yang ngurus soal makanan , bisa kan
? “
“ Oh
bisa kali pun , tapi si Anna nya mana ? “ kata Fachry
“ Ini aku
lagi di dalam tenda , aku lagi ngambil jeregen buat nampung air . “ seraya
keluar dari tenda .
“ Ayok
kita pergi ... “ ajak Fachry
“ Kita
pergi ya Raka ! “ pamit Anna .
“ Ya .
Hati – hati . ”
Dalam
perjalanan , keduanya tampak begitu akrab . Fachry sekali – kali melemparkan
candaan kepada Anna . Anna pun membalas dengan tawa kecil menanggapi lelucon
yang dikatakannya . Kini , mereka sudah memulai pembicaraan yang serius .
“ An ,
ngerasain gak ada sesuatu yang disembunyiin sama bang Armand tadi ? “
“
Disembunyiin apaan ? “ tanya Anna .
“
Mukanya tadi seperti mencemaskan sesuatu. Apa itu sebabnya dia menyuruh kita
cepat pergi dari pulau ini atau ada hal lain yang berhubungan dengan hilangnya
teman – teman kita ? “
“ Heh ,
jangan berprasangka buruk dulu deh , kita kan gak punya bukti apa – apa buat menuduh
dia yang enggak – enggak , gak baik menuduh sembarangan . Lagipula kelihatannya
dia orang yang baik kok . “
“ Yah
aku cuma berspekulasi saja , bukan bermaksud menuduh , aku juga berharap
kenyataannya gak seperti itu . Eh ngomongin soal kenyataan , kayaknya kita
sudah lewat dari sumber air nya nih ? “ Fachry bingung .
“
Kayaknya iya nih , sudah kelewatan . Kita sih , ngobrolnya keenakan banget .
Mana udah jauh banget lagi . “
“
Udahlah kalau begitu kita cari di sini aja , aku ke sana&kamu arah ke sana .
“ kata Fachry sambil menunjuk arah Utara – Selatan .
“ Tapi
sebelum kita pergi ini kuberikan seplastik beras buat pertanda arah siapa tahu kamu
kenapa-napa jadi aku bisa datang ke tempatmu . “ Fachry sambil memberikan beras
tersebut .
Akhirnya
mereka berpencar dan Anna mulai menaburkan berasnya sebagai penunjuk jalannya .
Anna
menemukan sumber air yang dia cari dan segera menyiapkan jeregen yang dibawanya
untuk menampung air yang ada .
Di saat
sedang mengisi air , Anna sudah merasakan firasat buruk di tempatnya mengisi
air . Namun , itu semua tidak terlalu dipedulikannya , sampai suara gemerisik dari
dalam semak – semak liar mengganggu konsentrasinya .
Srriik ... Srriikk ... ssriikkk ...
Awalnya
Anna tidak menghiraukan suara berisik itu tetapi suara berisik itu semakin
mendekat dan membuat Anna sedikit was – was . Anna mulai terganggu dengan suara
itu , mencoba memberanikan diri melihat apa berada dalam semak liar itu .
“ Gak
ada apa – apa ... “ ujarnya sambil berjalan .
“ Tapi
, ... Kenapa beras – beras ini berhamburan dan s’perti ada yang mengacak – acak
nya , tapi siapa ? “ batinnya .
“ Apa
jangan – jangan binatang buas tapi acakannya tidak seperti diacak oleh binatang
buas atau mungkin ...”
“ Ah
gue pergi aja deh dari sini ... “ sambil cepat – cepat membawa jeregen air .
Belum
sempat membalikan badan setengahnya, sebilah besi tajam bermata dua sudah
menembus dadanya , Anna memuntahkan darah segar dari mulutnya .
CRATS !!
“ AOKH
!! “
Pedang itumembuat
dia tak berdaya . Menusuk jantungnya . Anna tak mampu bertahan , ia menjatuhkan
jeregen yang ada di tangan nya . Kakinya sudah goyah dan lemas , lututnya sudah
tak mampu menopang badannya .
“ kamu
...... “ lirih Anna .
SRATT !
Pembunuh misterius itu mencabut pedangnya dari tubuh Anna
. Tubuh malang Anna jatuh mencium tanah ,darah kentalmenggenang & mulai
meresap ke dalam tanah , di tempat dirinya t’lah ‘dieksekusi’ oleh sosok
misterius itu
Mendengar suara seperti seseorang tertusuk senjata tajam
, Fachry berpaling dan melihat temannya tergeletak .
“ ANNA
! “
Fachry
langsung bergegas ke sana dan orang misterius itu menghilang .
Akhirnya
ia datang dan melihat temannya tewas secara mengenaskan dengan luka tusuk di
dada . Tak terbendung lagi air mata Fachry begitu mengetahui temannya t’lah
tewas dibunuh .
Fachry
segera berlari menuju tenda terburu - buru , berharap agar dia bisa tiba di
tenda dan memberi tahu teman – temannya agar mereka segera pergi dari pulau ini
. Secepatnya !
Sambil
berlari mencari jalan keluar dari hutan rimbun tersebut , ternyata diam – diam
pembunuh misterius itu mengikutinya dari b’lakang . Saat berlari , Fachry
terjatuh , kakinya tersandung akar pohon .
Tak
menyia - nyiakan kesempatan yang ada , pembunuh misterius itu sudah ada di
belakang nya dan Fachry mulai menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam
bahaya besar !
“ Siapa
kamu ?!!! “ pekik Fachry .
“ Kamu
tak perlu tahu , yang perlu kamu lakukan adalah menyiapkan diri untuk menyusul
teman – temanmu ada di sana ... “
“ Jadi
... kamu yang ... “ selaFachry
“ Tepat
! Bersiaplah ... “
Tak
sempat meneruskan perkataannya , Pedang itu sudah memisahkan kepala Fachry
dengan badannya . Kepalanya yang putus itu melayang sesaat di udara sebelum
kepala itu menggelinding di tanah dan akhirnya berhenti . Ekspresi wajahnya
begitu menyedihkan , s’perti menahan rasa sakit amat luar bisa sesaat pedang
itu menebas lehernya .
Dipandanginya
tubuh Fachry yang tanpa kepala itu , dia menyeret kepala dan badan yang
terpisah dengan tangan kanannya dan terus berjalan untuk mengambil mayat Anna yang
masih tergeletak di sana .
Tak
terasa waktu terus berjalan , sudah hampir sore namun Anna dan Fachry belum
juga kembali ke tenda , timbullah kekhawatiran dalam diri mereka .
“ Si
Fachry sama si Anna lama banget ya , Sat ?Mereka mencari air sampai ke mana ya
? “ tanya Raka pada Satrio .
“ Iya
nih , katanya mereka ke tengah hutan , tapi gak mungkinlah mereka sampai sesore
ini , apa perlu kita cari mereka ?! “ timpal Satrio .
“
Sebaiknya jangan , lagi pula , hari sudah mau gelap , lebih baik besok saja ,
kita mencari mereka . “ jawab Rahel .
“ Tapi Hel
... “ sela Raka .
“ Rahel
benar Sat . Ada baiknya kita cari mereka besok , lagi pula alat penerangan kita
sudah hilang ... “ ujarSatrio .
“ Aah
terserah kalian berdua lah , tapi perasaanku sudah gak enak banget ! “ Raka
masih saja bersikeras namun dia akhirnya menyerah juga dan pencarian akan
dilakukan esok hari .
Malam
ini begitu sunyi . Rahel tertidur begitu pulas . Tiba – tiba ia merasakan
dirinya berada di alam mimpi . Ia melihat seorang wanita dengan rambut hitam
panjang sebahu dengan bola mata berkaca – kaca memandang dirinya .
“ Ka ..
kamu siapa ? “ Rahel gugup .
“ Aku
mohon kalian harus tinggalkan pulau ini secepatnya ! Aku mohon ! “
Perempuan
itu memohon – mohon kepada Rahel . Dari ekspresinya , perempuan itu tidak
bermain – main dengan ucapannya . Tapi , dia masih tak mengerti mengapa dia
harus meninggalkan pulau ini . Saat ia ingin meminta penjelasan lebih banyak
tentang pulau ini , wanita itu sudah menghilang. Matanya mendelik dan bangkit
dari tidurnya . Ia mencubit – cubit tangannya dan menampar pelan pipinya , ia
masih berpikir jika dirinya masih terjebak dalam mimpinya . Ia merasakan sakit
ketika ia mencubit tangan dan pipinya , ia sudah sadar sepenuhnya .
Entah
kenapa ia merasakan gerah dalam tendanya , ia membuka resleting tenda dan
segera keluar dari tendanya . Ia melipat tangannya begitu angin darat menerpa
kulit halusnya . Malam begitu mencekam , jangkrik dan suara lengkingan burung
hantu mengiringi keheningan serta suara deburan ombak kecil mengikis pesisir
pantai . Ya hanya itu yang didengarnya .
Tapi Rahel begitu menikmati suasana seperti
ini . Ia memandang ke langit hitam di mana bulan purnama bertemankan bintang –
bintang menyinari dirinya . Tak diduga , sebuah tangan besar membekap wajahnya
dengan sebuah saputangan . Saputangan itu berbau alkohol , membuat Rahel
memberontak tapi sosok misterius itu berusaha membawanya ke dalam hutan . Rahel
tak kuasa melawan , akhirnya pingsan dalam dekapan sosok itu tanpa diketahui
oleh Raka dan Satrio .
“
Bangun Sat , sudah pagi nih ! Ayo cepat bergegas ! “ suara sopran Raka
membangunkan tidur Satrio .
“ Oh
iya bro , kita beres – beres dulu baru bangunin si Rahel . ”
15
menit usai mereka membereskan barang mereka , Satrio langsung beranjak ke tenda
Rahel .
“ Nah
..aku udah beres – beres , saatnya bangunin Rahel . “ kata Satrio .
“ Rahel
, kamu udah bangun belum ? “ tanya Satrio .
Satrio
memanggil Rahel dari luar tenda ia berpikir bahwa temannya itu mungkin masih
tertidur .
“ Lama
banget ngejawab nya ? Rahel udah bangun blum ? “ tanya Satrio .
Begitu
lama ia menanti jawaban dari Rahel , ia mencoba masuk ke dalam tenda .
“ Lho
Rahel kemana ? Dia gak ada , Rak ! “
Satrio panik .
“ Masa
iya ?! Coba cek baik - baik ! “ kata Raka sambil keluar dari tenda .
Setelah
mereka memeriksa dan mengecek daerah sekitar perkemahan , mereka tidak
menemukan batang hidung Rahel di sana .
“ Wah
gawat nih , Rahel hilang ?! Gimana nih bro , mana udah 5 orang kawan – kawan
kita hilang ! S’karang Rahel pun juga hilang ! “ Raka bingung .
“ Aku
juga bingung , Rak ! Kita gak tau apa yang mesti kita lakukan sekarang . “ kata
Satrio dengan nada bicara rendah .
Di tengah kekalutan mereka , Satrio melihat sebuah kertas
terselip di bawah tenda di tempat mereka duduk .
“ Rak , lihat di bawah tenda ada surat . “
“ Surat ? Surat dari siapa , Sat ?
“ Yah mana aku tau , belum juga aku ambil . “ kata Satrio
sambil mengambil surat dan membukanya .
Kalian ingin tahu kan di mana keberadaan teman – teman kalian
sekarang ?Segeralah datang , teman – teman kalian sudah lama menunggu ...
“ AKH
SIAL ! Siapapun yang ngirim surat ini pasti tau apa yang terjadi terhadap teman
– teman kita semua dan pasti dia penyebab ini semua ! “ pekik Raka .
“ Aku
juga setuju Rak ! Kita harus secepatnya menemukan teman kita sebelum terjadi
sesuatu yang buruk kepada mereka . “ kata Satrio .
Mereka merasakan firasat buruk akan menimpa Rahel ,
segera bergegas masuk ke dalam hutan , dan membiarkan perlengkapan mereka di
sana , mereka akan kembali setelah mereka menemukan Rahel dan yang lainnya .
No comments:
Post a Comment