Monday, 8 June 2015

The Last Holiday ( Part 5 )



Armand Rangga& Rania
            Lalu lintas begitu ramai . Hiruk pikuk kendaraan berkumpul di jalan raya . Begitu pula dengan orang – orang yang sibuk beraktivitas di pagi hari . Bagi mereka , kemacetan di jalan raya , bisa membunuh produktivitas mereka . Suara klakson bersahutan , memekakan telinga , melihat lampu merah masih menyala , tanda mereka harus menunggu kendaraan lain lewat .
Tak biasanya , panasnya mentari pagi sungguh menyengat , membuat siapapun harus menahan rasa gerah tak terkecuali Armand . Diliriknya jam tangannya sudah menunjukkan pukul 09 . 00 . Dia berpikir pasti kedua temannya sudah menggerutu , menunggu kedatangan dirinya . Tak butuh waktu lama , lampu rambu sudah berganti hijau . Para pengendara mobil dan sepeda motor sudah bersiap melajukan kendaraan mereka bak seorang pembalap , begitu juga dengan Armand .
“ Eh Rangga , Rania , udah lama kalian berdua nunggu ? “ sambil mematikan sepeda motor . Armand baru saja datang tepat saat mereka hampir bosan menunggu dirinya .
“ Wah untung kami berdua gak pulang duluan . Lama banget , bro . “ omel Rangga .
“ Sorry bro , lagi macet di jalan . “ jawab Armand .
“ Ya udahlah , gak apa – apa , duduklah dulu . Mau pesan apa bro ? “
“ Kopi aja deh . “ kata Armand
“ Bang , pesan kopi nya ya satu . “ Rangga memanggil salah satu pelayan yang kebetulan lewat di hadapannya .
“ Ya . “ kata pelayan  itu berlalu pergi .
“ Tapi ngomong – ngomong ada apa sih , kayaknya penting banget . “
“ Elu setuju gak kalo kita pergi liburan ? “ tanya Rangga .
“ Liburan ke mana ? “ Armand menanya .
“ Ah aku lupa . Kemana kita Ran ? “ sambil menepuk jidat pelan segera mengalihkan pandangannya pada Rania .
“ Oh ke pulau Hinako . “ jawab Rania .
“ Di mana itu ? “ tanya Armand .
“ Dekat pulau Nias . “ jawab Rania .
“ Gak jauh banget , Rang ? “
“ Ya , lumayan jauh sih . Tapi si Rania ngotot banget pengen ke sana ? “ sambil menunjuk dengan jempolnya .
“ Ayolah teman – teman . Pengen banget lho ke sana . Katanya di sana itu pemandangannya indah banget . Daerah pesisir sana bagus banget buat berselancar . Kan kamu pandai selancar kan ? “ tanya Rania kepada Armand .
“ Iya sih emang . Tapi ongkos ke sana nya ? Kalian berdua gak ngajak teman  - teman kita yang lain gitu ? “
“ Yah Mand . Aku udah ngajak si Jack , Herman , Ryhan , enggak satupun dari mereka yang mau ikut , si Jack & Herman pulang ke kampung orang tua nya di Batam , si Ryhan sama juga . “
“ Sama juga kayak Rangga . Udah ngajak Lenny , Tian , Jen , mereka udah punya rencana liburan ke Tuk – Tuk hampir seminggu . “ sambung Rania .
“ Jadi kenapa kamu gak ikut aja sama mereka Tuk – Tuk , Ran ? “
“ Ah bosan juga ke sana . Keluargaku kalo gak punya pilihan tempat liburan yang lain ya ke sanalah . “ anggar Rania .
“ Akh , gayamu . “ celetuk Armand .
“ Dengar – dengar , temanku ada yang berlibur ke pulau Hinako . Katanya , liburan ke sana asyik banget deh . Ya aku penasaran aja , makanya aku ngajak kalian berdua . Tadinya si Rangga mau pulang kampung juga , ya kupaksa aja buat nunda rencana nya . “ jelas Rania .
“ Jadi ini semua ide nya si Rania , Rang ? “ tanya Armand pada Rangga .
Rangga hanya menghela napas sambil menunduk .
“ Ya elah , ni anak kerjaan nya maksa mulu . Tapi soal ongkosnya gimana ? “ tanya Armand .
“ Kalo soal ongkos , kami berdua udah kompromi . Kita berdua patungan setengah – setengah buat nalangin ongkosmu . “ tawar Raka .
“ Baik banget kalian berdua mau patungan buat nalangin ongkosku . Tapi , aku masih punya banyak uang kok di rekening , ya cukup lah untuk biaya liburan ini dan pastinya uang kalian berdua pasti kukembaliin kok secepatnya . “ sambil meyakinkan keduanya .
“ Ah gak usah terlalu dipikirkan kali lah , Mand . Kita berdua kan sahabat dekat loh &kau juga udah nganggap kita berdua sahabat sekaligus saudaramu  juga , jadi apapun masalahmu masalah kami juga , harus ditanggung , harus diselesaikan sama – sama juga , kan ? “ kata Rangga .
Raka merasa terharu dengan perkataan Rangga , temannya  .
Rangga adalah teman SMA nya Armand . Armand kehilangan kedua orang nya sejak kelas 3 SMA . Armand masih bisa bertahan hidup dengan harta peninggalan orang tua nya , yaitu sebuah kedai kopi . Kedai kopi itupun dibukanya pada sore hari .
Rangga juga merupakan teman Armand terkadang membantu nya jika dia punya waktu luang . Mungkin semua orang yang berpikir bahwa Armand adalah manusia berhati baja yang bisa menghadapi ujian seberat itu . Namun , pernah suatu ketika Rangga memergoki Armand menangis sendirian di rumah nya , waktu itu pintu rumahnya sedikit terbuka dan diam – diam dirinya mengintip , “ Ayah ... ibu .. lihat lah anak mu ini yang berjuang sendirian mengarungi hidup ini , apakah ayah dan ibu melihat semuanya ? Apakah ayah dan ibu yakin aku bisa kuat menjalani ini semua ? “ kata Armand menangis sambil memandang foto kedua orang tua nya .
Tak sadar Rangga meneteskan air mata melihat penderitaan begitu besar menimpa sahabatnya . Seandainya hal itu terjadi padanya mungkin dia takkan sanggup menjalaninya . Tak tahan dengan pemandangan mengharukan yang dilihat nya itu , Rangga beranjak dari sana . Belum jauh dia dari rumah Armand , temannya itu memanggil dan menghampiri nya .
“ Hei Rang , habis dari mana kau ? “ tanya Armand .
“ Ini bro dari warung sebelah habis beli obat pusing . Ini nih pusing banget kepalaku . “ sambil pura – pura meringis memegang kepala nya .
“ Oh iya nya . Kupikirkau habis dari mana gitu . “ Armand mengangguk sedikit . “
“ Eh ayok jalan – jalan ke pantai yuk ! “ ajak Rangga .
“ Siapa aja kawan kita ? Banyak ? “ tanya Armand .
“ Pokoknya banyak lah . Mau gak ? “
Armand masih menimbang dalam pikirannya .
            “ Ok lah , tapi gak lama kan ? “
            “ Enggak kok . “ jawab Rangga .
            “ Langsung ini ? “ tanya Armand .
            “ Lah iyalah . “
            “ Tunggu bentar ya , bro , aku mau ganti baju dulu . “ kata Armand sambil berlari ke dalam rumahnya .
            Begitulah yang diingat Rangga waktu dia berteman dengan Armand dulu , dan sampai sekarang pun masih berteman juga .
            “ Aku gak tau apa yang harus apa yang mesti kukatakan sama kalian berdua & kayak mana harus membalasnya . “ Armand menggeleng kepala mereka melihat pengorbanan temannya .
            “ Gak usah berlebihan . Kami ikhlas kok . “ Ranggatersenyum .
            “ Sekali lagi , akusangat berterima kasih banyak sama kalian berdua . “
            “ Iya iya . “ kata Rangga .
“ Ngomong – ngomong , aku bisa minta bantuan sama mu gak ? “
“ Minta bantuan apa, bro ? “ tanya Armand .
“ Sekitar 1 minggu lagi , aku ikut kejuaraan karate tingkat kabupaten .. “
“ Trus ? “
“ Kau bisa gak jadi teman latihanku? Kau kan seniorku skalian bantu persiapan . “
“ Oh tentu , bisa .. bisa . “
“ Kudoain nya semoga menang , jadi juaranya  . “ kata Rania optimis .
“ Makasih buat doanya , Ran . “
“ Eh udah jam 4 sore , aku sama Rania mau pergi dulu soalnya hari ini kami ngambil kuliah sore , kita pergi dulu ya Mand .. “ Rangga pamit .
“ Hem OK lah lagian juga aku mau berangkat kerja . Kalau begitu sampai jumpa . “ Rangga mengucapkan salam perpisahan .
Sebelum mereka sampai di pintu keluar , Armand teringat satu hal .
“ Eits lupa , tanggal brapa jadinya ? “ tanya Armand .
“ Tanggal belum bisa dipastiin , yang jelas  2 – 3 setelah tahun baru . Pasti jadi kok . “
“ Owh . Tadi aku cuma nanya itu aja , baiklah . “
            Akhirnyamereka berdua pergi boncengan menaiki sepeda motor RanggasedangkanArmand menaiki sepeda motornya sendiri .
Jam tangannya menunjukkan jam 7.30 malam . Seorang gadis lewat dengan memanggul tas punggung berwarna coklat . Rania sedang berjalan sendiri dan dia melihat seseorang yang dikenalnya sedang sibuk melayani beberapa pelanggan restoran yang cukup ramai .
“ Armand jadi dia kerja di sini ? “
Timbul niatnya untuk membantu Armand , dia pergi ke salah satu rumah makan untuk membeli sebuah makanan .
Waktu juga t’rus berlalu t’lah menunjukkan jam 9 malam , Armand sudah pulang dari tempat kerjanya menuju ke rumah . 30 menit waktu yang ditempuhnya dan dia pun t’lah sampai di rumah , saat dia hendak membuka kunci gembok rumahnya dia terkejut menemukan sebuah nasi kotak terletak di depan pintu rumahnya .
“ Wah kamu udah pulang Mand ? “ Rania muncul dari belakang .
“ Eh kamu Ran , kapan kamu sampai di sini ? “
“ Ya udah satu jam yang lalu . “ jawab Rania .
“ Berarti kamu udah lama nunggu di sini donk ? “
“ Lumayan lama juga sih . Tapi gak apa – apalah . Ngomong - ngomong ini rumah kamu ya Mand ? “ sambung Rania .
“ Oh ya ini rumah aku . Ayok masuk Ran , aku jadi sempat lupa mempersilakan kamu masuk . “
Mereka tertawa singkat sambil Raka membuka gembok rumahnya dan akhirnya mereka masuk .Rania melihat – lihat isi dari rumah Armand , begitu sederhana , hanya sebuah TV berukuran 21 inchi dan 2 buah sofa tertata rapi . Ruang makan berada di belakang ruang tamu .
            “ Tapi ngomong – ngomong , ada apa malam – malam begini kamu mengantar nasi kotak ke rumah ku ? “
            “ Ya cuma mau .. bantuin kamu aja ... kelihatannya kamu begitu tekunbanget kerjanya . “ jelas Rania .
            “ Begitulah Ran . Lagipula aku kan hidup sendiri di sini . Ya paling tidak aku hanya memenuhi kebutuhanku sendiri . “ ujar Armand .
            Rania juga merasa iba dengan keadaan Armand yang sebatang kara , tapi terselip rasa kagum pada Armand dia begitu gigih dalam memperjuangkan kehidupannya sekarang  .
            “ Eh ngomong – ngomong katanya kamu udah putus ya sama si Lenny ya , Mand ? “
“ Ya betul . Emangnya kenapa ? “
“ Gak kenapa – napa , Mand . Cuman nanya doank . “ jawab Rania .
“ Aku tuh putus sama si Lenny karena perbedaan visi misi aja kok . “ gurau Armand .
“ Haha , emangnya kamu sama dia mau nyapres gitu . Ngaco kau , Mand . “ Rania tertawa .
“ Ada benernya juga sih . Tapi dia itu orang nya terlalu manja banget , banyak kali maunya . Habis itu , posesif banget . Capek deh . “ celoteh Armand .
“ Manja .. posesif , kayaknya gak gitu banget lah Mand . “ sanggah Rania .
“ Ya kau kan kawan nya . Nah aku mantan pacarnya , jadi aku kan yang lebih dekat sama dia . Emangnya kamu juga pacaran sama si Lenny ? “ ujar Armand .
“ Eee , gak ya . Aku normal tau . Kamu tuh dari tadi bercanda mulu bawaannya . “ Rania ngerocos .
“ Tapi ada hal lain yang mau kubicarakan selain ini ? “ ungkap Rania .
“ Apaan ? “
“ Soal tujuan kita liburan ke pulau Hinako tadi ... “
“ Bukannya tujuannya udah jelas tadi , Ran ? “
“ Aku juga membuat liburan ini untuk mempererat ikatan persahabatan kita dan aku tahu kamu kehilangan kedua orang tuamu sejak kamu SMA , bukan ? “
Mendengar apa yang dikatakan Rania , Armand langsung menatap lekat mata Rania dan Rania juga bertanya – tanya dalam hatinya apakah perkataannya itu menyakiti hatinya , tapi tatapan itu bukan tatapan amarah , tatapan begitu dalam , pikirannya sedang menerawang jauh
“ Rang , kau tau gak cewek yang jadi primadona di kampus kita itu satu fakultas samaku ! “ Armand bersemangat .
“ Ah masa iya Mand ?! Tapi ngomong – ngomong itu cewek namanya siapa ? “
“ Iya Mand , namanya tuh Rania .”
“ Kamu kok bisa kenal sama si Rania ? Ketemu di mana ? “
“ Yah aku pergi ke toko buku dan jumpa sama dia . Aku nemuin dompetnya jatuh dan bergegas ngembaliin itu dompet . Untungnya dia belum jauh dari situ langsung deh kukasih sekaligus ngajak kenalan . “
“ Wah untung banget lo bro . Jadi iri aku ! “ canda Rangga .
“ Mand , Mand , kamu knapa ? Apakah perkataanku tadi menyinggungmu ? “
“ Eh eh engg ... gak apa – apa kok .  Gak sama sekali ” dia menjawab pertanyaan dari Rania begitu gugupnya .
Mendengar suara Rania yang memanggilnya , seketika itu lamunanArmand langsung buyar .
“ Mand , aku pulang dulu ya . Udah malem banget nih . “
“ Oh iya . Sekali lagi terima kasih ya buat usaha kalian berdua . Aku salut banget & gak tau harus apa berbuat apalagi untuk membalas kebaikan kalian berdua . “
“ Armand , gak perlu . Sekali lagi , kita berdua ikhlas kok . Oke lah aku pamit ya , Mand . “ sambil pergi .
Sebelum Rania pergi , Armand mencegatnya .
“ Eh tunggu dulu Ran ada yang mau bilang . “
“ Apaan ? “
“ Hati – hati di jalan ya Ran . “
“ OK ! “ sambil mengacungkan jempolnya ,
Setelah Rania pergi . Wajah cantik Rania masih saja membayangi pikirannya .
“ Ran .. Ran kamu itu cantik , manis ,smart, baik lagi . Apakah diriku yang serba kekurangan ini bisa menjadi milikmu ?. Tapi ada satu hal yang gak bisa kulupaiin dari kamu , senyum dan tatapan mata mu . “ Armand bicara pada dirinya .
“ Apa ini yang dinamakan cinta ? Ah sudahlah , aku jadi bingung . “
Suara handphone berdiring ketika Armand sedang memasak nasi goreng .
“ Hallo Rang , kau di mana ? “
“ Ini gua lagi di rumah , emangnya ada apa , Mand ? “
“ Kita gak jadi latihan , Rang ? “
“ Oh ya gua lupa . Tunggu di sana ya , Mand . “
“ Ok ! “
Begitulah seterusnya , Rangga selalu giat berlatih dengan Armand hingga hari H t’lah tiba .
“ Gimana Rang , udah siap belum ? “
“ Woh pastinya donk , Mand . 100% siap .”
“ Jangan sampe kalah ya Rang . Awas lho kalo sempat kalah . “
“ Tenang aja . Yang penting doain biar menang . “
Rangga pun pergi meninggalkan mereka dan masuk ke arena pertandingan . Terlihat Rania antusias sekali melihat pertandingan itu dan sesekali Rania memberikan semangat lewat teriakan . Entah perasaan apa yang muncul dalam diri Armand , ada rasa cemburu ketika Rania memberikan sorakan kepada Rangga , tapi Armand mencoba menepis perasaan itu dan menegaskan dalam dirinya bahwa mereka berdua itu adalah sahabat .
Pertandingan t’lah usai dan dimenangkan oleh Rangga . Terdengar suara riuh tepuk tangan dan sorakan dari penonton tak terkecuali Rania , Armand hanya bisa tersenyum melihat sikap Rania yang terlalu menyemangati Rangga .
“ Rangga selamat ya . “ sambil memeluk Rangga .
“ Jadi udah bisa kemek – kemeknya donk  , Rang . “
“ Haha pastinya lah . “
“ Rang , selamat ya . “ Armand sambil menyodorkan tangannya .
“ Oh ,aku hampir lupa . Ini semua berkat kau , Mand . Kalo bukan karena kamu , aku gak akan mungkin bisa menang . “ sambil menyalam tangan Armand .
“ Bukan cuma aku , kau kan sudah kerja keras juga . Yah bisa dibilang ini kerja sama kita semua . Ehm , gimana Rang , jadi gak kemek – kemek ya ? “
“ Ya jadi lah . Di kafe tempat biasa kita nongkrong ya ? “
“ OKK ! “
Hari demi hari t’lah terlewati , perasaan Armand kepada Rania semakin dalam . Berbagai pendekatan t’lah dicoba oleh Armand untuk mendapatkan perhatian Rania dengan harapan Rania tahu bahwa dirinya menyimpan rasa padanya  .
“ Kalung yang bagus . Gak sia – sia belinya . Pasti dia suka . “
Kalung yang dibeli nya tadi siang seharaga 350 ribu terlihat anggun dan mewah dengan kilauan emas dan sebuah ukiran inisial nama “AR” .
“ Tapi kayaknya ada yang kurang ? “ sambil berpikir .
“ Oh ya PUISI ! Hadiah kalung ditambah dengan puisi biar romantis . “ ucap Armand .
“ Gua kan pintar bikin puisi sekaligus ngebacanya . Ah kuambil buku sama pulpennya dulu , baru nulis puisinya . “
Setelah mengambil buku dan pulpen , Armand mulai memikirkan ide dan menuliskan puisi di bukunya .
Awal kupandang matamu saat pertama berjumpa
Mengembang sebuah senyuman manis dari bibirmu
Menghangatkan hati yang dingin ini ...
Tutur katamu yang begitu lembut kudengar
Mencairkan hati yang keras ini
Tulus sifatmu  kaulakukan padaku
Menerangi setiap relung hati yang gelap
Kuyakin dara kaulah pelipur laraku
Mengusap setiap tetes air mataku yang mengalir
Mengalir di saat semua rasa sakit & derita membelenggu
Kaulah anugrah Tuhan yang dikirimkan
Saat kutahu hanya padamulah diberikan tulus cintaku
            Selesai menuliskan puisi nya , Armand mengecek huruf demi huruf , kata demi kata  , hingga menurut nya semua huruf & kata – kata t’lah tersusun rapi dan sempurna .
“ Akhirnya selesai juga nih puisi . “
“ Pasti ini semua akan kuungkapkan , tunggu momen yang tepat , Rania . “ katanya dalam hati .
2 Januari sedang berjalan . Di bandara , Rangga sedang fokus menelepon Armand .
“ Hallo Mand , kau lagi di mana ? “
“ Lagi di jalan nih , ada apa Rang ? “
“ Ya cuma nanya aja dan cepat datangnya ya ,aku udah di Kualanamu , smskan juga ya Rania biar agak cepat . “ perintah Armand .
“ Ok Rang . “ sambil memutuskan sambungan .
“ Ran cepat datang ya soalnya si Rangga udah nyuruh kita bergegas ke bandara . “ sambil jari - jarinya mengetik SMS.
“ Ya segera . Makasih ya Mand udah mau ngingetin . “
“ Sama – sama Ran . “ sambil membalas SMS Rania yang t’lah masuk ke HP nya .
1 jam berlalu , Armand sudah menginjak kakinya di bandara usai dirinya menaiki sebuah taksi .
“ Akhirnya sampai juga . “ kata Armand yang t’lah sampai di bandara .
Sambil mencari Rangga dan ternyata Rangga ada di depan nya .
“ Hei Rang . Kau udah lama nunggu di sini ? “
“ Udah lama Mand . Si Rania mana ? Kamu gak lupa buat ngeSMS dia , kan ? “ tanya Rangga sambil datang ke tempat Rangga .
“ Gak kok . Kita tunggu aja di sini siapa tahu dia datang . “
Mereka berdua mencari tempat duduk sembari menunggu kedatangan Rania .
Penantian mereka tak sia – sia . Akhirnya , Rania sudah tiba di bandara . Dari belakang , ia melihat kedua temannya itu sedang duduk di ruang tunggu . Tnapa menunggu lama , Rania segera mendatangi kedua temannya .
“ Maaf aku datang terlambat . Tadi macet di Tanjung Morawa . Kalian berdua gak terlalu lama kan nunggu nya ? “
“ Ya sedikit . Untung belum terlambat soalnya jadwal keberangkatan pesawat  Medan – Gunung Sitoli sudah diumumkan . “ kata Rangga sambil mengangkat tas bawaannya .
“ Okelah tunggu apalagi ! Ayok kita pergi ! “ Rania bersemangat .
“ Ya aku yakin ini adalah saat yang tepat . Tuhan berkatilah aku , semoga dia mau menerima pernyataan cintaku . “ katanya sambil berdoa dalam hati dan sesekali mencuri pandangan ke Rania .

No comments:

Post a Comment